-->

Senin, 19 Maret 2012

Lompat Tinggi



A.  Lapangan Lompat Tinggi 

B.  Sejarah Lompat Tinggi

 Dimulakan seawal Olimpik pada zaman Greece, rekod pertama acara Lompat Tinggi ketika di Scotland pada abad ke-19, dengan pencapaian atas 1,68 m oleh peserta pada masa itu. Pelompat pada masa dahulu menggunakan gaya Gunting. Gaya ini sudah tidak dikenali oleh dunia lain sungguh pun masih ada peserta-peserta tanah air yang menggunakan gaya ini. Gaya ini dilakukan dengan lunjakan kaki yang jauh dari palang. Kaki bersilang diatas palang dan badan menyeberang palang dalam lakuan ´duduk berlunjurµ. Gaya ini tidak digalakkan sekali-kali.
Sekitar abad ke-20, teknik ini telah dimodenkan oleh warga Irish-American M.F. Sweeney·s Easterncut-off seperti gaya Gunting, tetapi bahagian belakang mendatar semasa melompat melepasipalang. Sweeney telah berjaya mencipta teknik yang bekersan dan mencipta rekod 6,5 5/8’’ (1,97m) pada 1895.
Gaya Timur ini tidak ada kena mengena dengan orang Timur atau Asia. Sebenarnya, inilah gaya yang mula-mula digunakan oleh Sweeny dan selepasnya maka habislah orang-orang Pantai Timur Amerika menggunakannya. Ini sebenarnya yang membolehkan gaya lompatan ini mendapat namanya hingga kini.
Seorang lagi warga Amerika, M.F. Horine, memajukan dan mencipta teknik yang lebih efisyen iaitu Gaya Guling Barat. Ia berjaya melompat setinggi 6 kaki 7 inci dalam tahun 1912 dan gayanya pula ditiru oleh semua peserta-peserta Amerika Barat. Dengan ini terdapatlah namanya Guling Barat itu. Gaya ini adalah lebih baik dan berkesan dari gaya timur atau gaya gunting. Gaya ini boleh digalakkan supaya peserta-peserta tanah air memahirinya.
Pelompat Amerika dan Rusia telah menggunakan satu gaya yang menjadi ikutan pelompat-pelompatyang lain. Ini merupakan satu gaya lompat tinggi yang cukup popular dan dari segi mekanikpergerakan gaya ini sungguh beruntung dan berkesan dari gaya-gaya lompatan yang lain. Dalam pertandingan Olimpik di Rome dalam tahun 1960, 17 orang peserta memasuki pertandingan akhir dan dari 17 orang peserta itu 14 orang menggunakan gaya kelana. Hal ini membuktikan kepopularan gaya ini.
Diantara semua gaya-gaya lompat tinggi yang telah digunakan oleh peserta-peserta maka gaya guling barat dan gaya kelana sah ajalah yang agak saintifik dan lebih berkesan bagi seseorang peserta.
C. Pengertian Lompat Tinggi 

Lompat tinggi merupakan salah satu cabang olahraga yang melakukan gerakan lompatan untuk mencapai lompatan yang setinggi-tingginya. Ukuran lapangan sama dengan lompat jauh,  Tinggi tiang mistar min 2.5 meter, Panjang mistar 3.15 m.

D. Tahapan pada lompat tinggi 

Semua gaya lompatan dapat dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu :
a)    Awalan, gerakan berlari menuju mistar
b)    Tolakan, gerakan kaki menumpu pada lantai untuk menaikkan badan
c)    Melayang, gaya dan kedudukan badan ketika berada di udara dan di atas mistar.
d)    Mendarat, jatuhnya badan diatas matras.

  E.  Dalam lompat Tinggi ada beberapa gaya yang dilakukan, sebagai berikut : 
1)    Gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny mengubahnya dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis.Cara melakukan:Si pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi.

2)    Gaya Guling sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.

3)    Gaya Guling (Straddle)
Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil.
Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk.
Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan berakhir pada bahu.
4)    Gaya Fosbury Flop 
Cara melakukanya:
·        Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar, dengan langkah untuk awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah.
·         Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya. Yakni, harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka tolakan harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan kea tas disamping kepala, maka badan melompat keatas membuat putaran 180 derajat dan dilakukan bersama-sama.
·         Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar dengan busur melintang.
·         Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan prtama kali yang mendarat punggung dan bagian belakang kepala.
Yang diutamakan dalam melakuakan Lompatan ialah, lari awalan dengan kecepatan yang terkontol. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak. Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah bahu dan lengan keatas pada saat take off. Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalam dari lutut kaki ayun (bebas). Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkungan.

    F.  Cara Melakukan Lompat Jauh

 a)    Gaya gunting Pelompat menuju ke palang secara bersudut dan melonjak dengan kaki yang berada diluar dari palang. Semasa melepasi palang, pelompat berada dalam keadaan duduk berlunjur.
b)    Gaya Timur Pelompat menuju ke palang secara lurus dari hadapan 90 derajat. Semasa melonjak,kaki bebas dihayun secara tegak ke hadapan badannya dan pelompat melepasi palang secara mengiring.
c)    Gaya guling barat Penujuan ke palang secara bersudut seperti dalam gaya gunting.Pelompat melonjak dengan kaki yang lebih dekat dengan palang.Kaki lonjakan berada dalam keadaan bengkok semasa pelompat ‘berguling’ selari dengan palang untuk membuat pelepasan.
d)    Gaya pelana Gaya ini hampir sama dengan gaya fuling barat.Pelompat menuju ke palang secara bersudut. Ketika melepasi palang, muka pelompat memandang ke bawah dan keadaan badannya seolah-olah meniarap di atas palang.
e)    Gaya Fosbury Flop Gaya yang paling popular dan berkesan pada masa kini ialah gaya Fosbury Flop  gaya ini pelompat menuju ke palang dengan membelakangi mistar.

G.     Lompat Tinggi Dengan Gaya Guling Perut

Perbedaan gay straddle dengan gaya yang lainnya terletak pada  pelaksanaannya , yaitun pada saat melewati mistar yang mengharuskan kaki di buka lebar samapi sebelum pendaratan kedua kaki telah di buka lebar atau kangkang . kaki tolak yang di gunkan pada gaya straddle adalah kaki terdekat (kaki yang lebih dekat ke matras )dan mendarat dengan kaki ayun (terjauh).

a.    Lapangan dan peralatan lompat tinggi

Dalam pelaksanaan lompat tinggi di perlukan  alat khusus yaitu mistar yang dapat turun naik dan matras tebal untuk pendaratan. Ukuran perlengkapan dan bahan yang di gunakan harus sesuai standar yang telah di tetapkan oloeh PASI , yaitu :
1.    Mistar di buat dari logam atau kayu yang berbentuk bulat atau segi tiga dengan diameter 25 mm samapai 30 mm permukaan mistar harus datar atau halusdan kedua ujung harus persegi agar bias dki topang tiang mistar panjang mistar tidak kurang dari 4 m dengan berat 2,3 kg
2.    Lintasan untuk awalan sepanjang 18 m
3.    Tiang mistar harus di buar dari logam atau kayu yang kuat dan kokoh. Ketinggian mistar du naikan setiap 2-10 cm
4.    Tempat mendarat minimal berukuran 4x5 meter ytang berupa matras atau karet busa\yang di tutup plastic atau kain .
  
     b. Teknik dasar lompat tinggi gaya straddle

Unsur dasar yang dapat mempengaruhi hasil lompatan yaitu awalan ,tolakan sikap melewati mistar , dan mendarat , selain itu ketepatan melakukan lompatan ,kekuatan tungkai ,gaya ledak dari otot tungkai dan kelenturan dari tubuh pelompat juga turut mempengaruhi.

1.    Awalan (apporoach)

a)    Arah
Arah awalan di lakukan dengan sudut antara 35o samapai 45o terhadap letak mistar panjang awalan delapan langkah 4 langkah terakhir lebih lkebar dari 4 langkah pertama aagar selalu bertumpu pada titik tumpu yang tepat di anjurkan menggunakan tanda kalau trumpuan di lakukan dengan kaki kiri, maka awalan di lakukan di sebelah kiri bak lompatdengan kecepatan tinggi.
Ada beberapa alasan mengapa arah lompatan harus di buat miring. Memberikan jarak yang cukup untuk mengayunkan kaki ayun pada say take off sehingga tidak menendang matras atau mistara gar memungkinkan untuk mengerakan bagian tubuh yang lain melewati mistar sebelum titik berat mencapai titik tertinggi.

b)    Kecepatan (speed)
Kecepatan awalan lompat tinggi hanya dli perlukan untuk member momentum terhadap badan ketika melewati mistar . sebagai patokan semakin tinggi mistar yang harus di lewati, kecepatan awalan harus semakin tinggi .

c)    Jarak (distance)
Semakin besar kecepatan yang di perlukan semakin panjang jarak awalnya.

2.    Tolakan (take off)

Tolakan adalah proses mengubah momentum horizontal dari awalan menjadi momentum yang di gunakan untuk melewati mistar .Dalam gaya straddle kekuatan vertical yang di perlukan di peroleh dari kecondongan tubuh kebelakang yang nyata sebelum take offdi ikuti oleh gerakan kaki ayun dan tangan ke atas . Sikap badan yang agak menengandah menyebabkan sudut tumpuan yang besar sehingga akan mem[ermudah gerakan mengayun kaki yang juga membantu gerakan ke atas .

3.            Melewati mistar

Setelah mencapai titik tinggi maksimum , berat badan di putar kekiri penuh dengan kepala mendahului melewati mistar ,perut dan dada menghadap ke bawah . kaki yang semula bergantung di tarik dalam sikap kangkang . pada saat ingin kaki kanan sudah turun dan tangan sudah siap-siap untuk mendarat.

H.  Peraturan asas lompat tinggi 

Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki  Peserta boleh mula melompat di mana-mana ketinggian permulaan yang disukainya  Sesuatu lompatan akan dikira batal jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat  Peserta yang gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa di ambil kira di aras mana kegagalan itu berlaku) akan terkeluar daripada pertandinga  Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan (walaupun semua peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikut peraturan  Ketinggian lompatan di ukur secara menegak dari aras tanah hingga bahagian tengah disebelah atas padang.

0 komentar:

Posting Komentar